Mix Reality di SDN Mattoangin I Makassar

Setelah dinyatakan lulus dan berhak mengikuti pendidikan di level 4, sekolah pertama yang saya datangi untuk berbagi dan berkolaborasi adalah SDN Mattoangin I Kecamatan Mariso Kota Makassar. Peserta yang ada dalam kelas merupakan Guru SD dari Kecamatan Mariso. Saya mendapat kesempatan berbagi karena diundang oleh komunitas Sekolah Guru Indonesia yang pada saat itu juga melaksanakan kegiatan di SDN Mattoangin I.

Meskipun tempat mengabdi saya di Kab. Maros, tidak menjadi pembatas bagi saya untuk berbagi dan berkolaborasi di daerah lain. Saya menyadari bahwa penggunaan teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) masih terbatas di kalangan Guru. Untuk itu, saya memperkenalkan fitur AR dari portal rumah belajar (https://belajar.kemdikbud.go.id/augmented), sekaligus memperlihatkan aksi nyata di sekolah saya

Saya memperkenalkan konten pembelajaran Augmented Reality (AR) yang dikembangkan oleh Pusdatin. AR merupakan media pembelajaran alternatif dengan menghadirkan obyek tambahan berupa teks, suara, gambar, video, obyek 2 Dimensi maupun 3 Dimensi. Konten pembelajaran AR yang tersedia di portal Rumah Belajar dikembangkan dari materi-materi instruksional sesuai dengan kurikulum pada jenjang Pendidikan dari PAUD, SD, SMP, SMA dan SMK.

Saya juga memperlihatkan aksi nyata di sekolah saya tentang penggunaan augmented reality dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning. Saya menyampaikan bahwa penggunaan media ini sangat efektif dan membuat murid tambah semangat dalam belajar.

Saya mengarahkan peserta untuk mencoba membuka menggunakan smartphone masing-masing. Peserta sangat antusias mencoba perangkat ini dan sepertinya mulai berpikir untuk menyajikan hal yang sama untuk muridnya di sekolah.

Pada waktu itu, saya juga memperkenalkan teknologi virtual reality (VR), sebagai alat pendukung dalam pembelajaran berbasis TIK. Teknologi AR beda dengan teknologi VR, teknologi VR dapat membuat interaksi dengan lingkungan 3D yang dibuat semirip mungkin dengan dunia nyata atau bahkan imajinasi kita. Bahkan belum banyak orang tahu klo VR dapat dihubungkan dengan platform YouTube.